Aspek Individu Psikologis Dan
Demografis dalam Pengguna Internet Serta Internet Addiction Disorder
Pengertian
Internet adalah jaringan komputer diseluruh
penjuru dunia yang saling terhubung satu sama lain dengan menggunakan standar Internet
Protocol Suite (TCP/IP) sehingga antara komputer dapat saling
mengakses informasi dan bertukar data. Internet mencangkup segala sesuatu
secara luas baik itu dalam bidang komputerisasi maupun telekomunikasi.
Fungsi
dan Manfaat Internet
secara
sederhana adalah sebagai media komunikasi, akses informasi, berbagi sumber
daya atau data, dalam hal ini berarti dengan internet bisa menyiarkan dan
mengakses secara langsung baik berita informasi dan bertukar data dengan akses Internet
online ke seluruh penjuru dunia tanpa ada batasan wilayah geografis dari
setiap penggunanya. Internet bisa diibaratkan seperti komputer yang saling
berbicara satu sama lain dan juga bisa bertukar data secara langsung setelah
komputer terhubung pada jaringan internet menggunakan TCP/IP.
Kegunaan Internet
Kegunaan Internet
dari
waktu ke waktu semakin dibutuhkan oleh berbagai element masyarakat maupun badan
usaha untuk berbagai kebutuhan yang disesuaikan, baik untuk meningkatkan
produktivitas ataupun sarana bertukar data dan juga akses informasi maupun
sarana hiburan online yang sangat lengkap. Berbagai media cetak sudah banyak
yang beralih ke media online dalam memberikan berita dan informasi. Kegunaan
internet juga dirasakan dalam transportasi, seperti kemudahan dalam pembelian
dan informasi harga tiket kereta api ataupun tiket pesawat terbang
sudah bisa dibeli secara online, dan berlaku juga untuk berbagai hal lainnya
semakin memudahkan tentunya dengan kehadiran internet dan kegunaannya akan
terus berkembang semakin banyak dalam memenuhi tuntutan para penggunanya.
Beberapa waktu yang lalu ramai tentang adanya kiamat internet yang akan terjadi pada 9 Juli 2012 akibat dari virus malware DNS Changer tetapi akhirnya hal tersebut tidak terjadi tapi bila terjadi pasti hal ini menjadi hal yang menggemparkan dunia karena isunya sendiri sudah cukup menjadi berita yang fenomenal. Semoga saja pada tahun depan dan tahun-tahun berikutnya tidak ada masalah yang berarti untuk internet global karena pengaruh fungsi dan kegunaan internet yang sakral bagi berbagai instansi dan element masyarakat dunia internasional.
Beberapa waktu yang lalu ramai tentang adanya kiamat internet yang akan terjadi pada 9 Juli 2012 akibat dari virus malware DNS Changer tetapi akhirnya hal tersebut tidak terjadi tapi bila terjadi pasti hal ini menjadi hal yang menggemparkan dunia karena isunya sendiri sudah cukup menjadi berita yang fenomenal. Semoga saja pada tahun depan dan tahun-tahun berikutnya tidak ada masalah yang berarti untuk internet global karena pengaruh fungsi dan kegunaan internet yang sakral bagi berbagai instansi dan element masyarakat dunia internasional.
Menjelaskan
secara detail definisi internet memang sangat luas dan bisa mencangkup
berbagai elemen penting, namun pada jaman sekarang ini untuk mempermudah
penjelasan mengenai internet akan diberikan pemahaman awal dari komputer dan
jaringan komputer yang berujung dengan lebih mudah untuk memahami internet.
Diawali komputer yang
merupakan sekumpulan alat elektronik yang dibuat sedemikian rupa sehingga bisa
saling bekerja sama dengan baik mampu menerima data, mengolah data dan
memberikan informasi dalam kontrol program. Lalu Jaringan computer merupakan
sistem terhubung atas komputer dan perangkat jaringan bekerjasama dalam satu
tujuan untuk bisa berkomunikasi, akses informasi dan juga berbagi sumber daya.
Nah, "internet" merupakan jaringan komputer yang ruang
lingkupnya global dunia atau dengan kata lain sistem jaringan komputer
diseluruh penjuru dunia yang terhubung untuk tujuan seperti yang telah
disebutkan yaitu komunikasi, akses informasi, berbagi sumber daya atau data.
Sejarah
Internet
Pada
tahun 1969 Departemen Pertahanan Amerika Serikat dalam proyek ARPA - ARPANET
(Advanced Research Project Agency Network) melakukan demontrasi bagaimana bisa
melakukan komunikasi tanpa batasan jarak (jarak tak terhingga) melalui saluran
telepon menggunakan hardware dan software komputer berbasis Sistem Operasi
UNIX. Pada proyerk ARPANET tersebut setelah dirancang bentuk jaringan dengan
standarisasi kehandalan dan seberapa besar informasi dapat dipindahkan untuk
saling berbagi maka terbentuklah sebuah protokol baru yang dikenal TCP/IP
(Transmission Control Protocol/Internet Protocol).
Tujuan
semula dari proyek ARPANET sebenarnya hanya terbatas pada keperluan militer
saja, pada waktu itu sistem jaringan komputer yang dibuat untuk menghubungkan
komputer pada daerah/wilayah vital.
ARPANET
pada tahun 1969 awalnya hanya menghubungkan 4 situs saja diantaranya yaitu
Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara,
University of Utah menjadi jaringan secara terpadu. Lalu pada bulan Oktober
1972 ARPANET diperkenalkan secara umum dan tidak lama kemudian berkembang
sangat pesat di seluruh wilayah sampai ARPANET kesulitan dalam mengaturnya.
Maka ARPANET di pecah menjadi dua bagian yaitu "MILNET" untuk
keperluan militer dan ARPANET yang lebih kecil dalam keperluan non-militer.
Seiring waktu gabungan antara kedua jaringan tersebut dikenal masyarakat luas
dengan nama DARPA Internet dan kemudian disederhanakan lagi menjadi Internet
yang seperti sekarang ini kita kenal. Istilah internet pertama kali digunakan
pada tahun 1982 dengan perkembangan name server yang memungkinkan para pengguna
dapat terhubung kepada suatu host tertentu.
Perkembangan
Internet
telah
dan terus berkembang sangat pesat membuat penggunanya semakin bertambah dan
terus bertambah dengan berbagai layanan yang bisa didapatkan baik dalam
mengakses informasi dari berbagai situs, komunikasi live chat menggunakan Yahoo
Messenger atau WeChat dan juga Kakao Talk, membuat email gratis seperti Daftar
Gmail yang disediakan oleh Google, aktivitas blogging dan juga berbagi data
dengan secara langsung menggunakan software dan tools tertentu atau menggunakan
File Transfer Protocol (FTP).
Dalam penggunaan internet harus secara bijak menggunakannya dan juga untuk setiap pengguna agar menjaga keamanan komputer yang terhubung, caranya bisa dengan menggunakan antivirus terbaik yang bertujuan agar terlindungi dari setiap aktivitas yang terhubung dengan internet seperti saat berbagai sumber daya ataupun berselancar didunia maya.
Pengertian Internet, Fungsi Internet, Sejarah Jaringan Internet
Dalam penggunaan internet harus secara bijak menggunakannya dan juga untuk setiap pengguna agar menjaga keamanan komputer yang terhubung, caranya bisa dengan menggunakan antivirus terbaik yang bertujuan agar terlindungi dari setiap aktivitas yang terhubung dengan internet seperti saat berbagai sumber daya ataupun berselancar didunia maya.
Pengertian Internet, Fungsi Internet, Sejarah Jaringan Internet
sendiri semakin luas penjabarannya seiring
perkembangan teknologi komputer dan telekomunikasi disertai berbagai macam
layanan online yang bisa didapatkan. Penjelasan secara singkat mengenai
internet tersebut diatas beserta sejarah awalnya yang sekarang ini kita melihat
dan merasakan sendiri arti dari internet dalam kehidupan sehari-hari. Banyak
sekali fungsi internet baik untuk membantu dalam berbagai persoalan
hidup dengan mendapatkan pemecahannya diberbagai situs, membantu pekerjaan dan
bahkan internet itu sendiri dijadikan lahan pekerjaan oleh sebagian orang,
membantu tugas sekolah dan juga sarana hiburan yang lengkap sekali disajikan di
dunia online dengan terhubung ke internet.
- See more at:
http://www.weblog.web.id/2012/08/pengertian-internet-jaringan-komputer.html#sthash.ur0Q1hde.dpuf
Interaksi diri dengan teknologi internet tak sedikit
memberi dampak negatif. Apalagi interaksi dengan internet yang berlebihan
memberi dampak negatif yang signifikan pada kehidupan remaja usia 12-18 tahun.
Bahkan media masa di Indonesia menyoroti kecenderungan meningkatnya korban
remaja akibat penggunaan facebook pada awal Februari 2010, dan Komisi
Perlindungan Anak paling tidak mencatat 100 laporan pengaduan dengan korban
anak-anak dan remaja akibat penggunaan negatif interaksi dunia maya pada
awal-awal tahun 2010.Menurut Lidia Sandra, dosen Fakultas Psikologi UKRIDA, Jakarta dampak negatif terkait interaksi diri dan internet mencakup adiksi pada permainan online, cybersex, role-playing fantasi. Kerancuan identitas inpun disorot sebagai dampak buruk penggunaan internet, ancaman lainnya adalah bullying, child pornography dan penyebaran pedophilia melalui internet. "Hal ini tentu menambah daftar kekhawatiran orang tua akan bahaya internet yang mengancam anak-anak dan remaja. Berbagai modus kriminalitas baru disinyalir terjadi karena kehadiran internet seperti penipuan identitas, pencemaran nama baik, phising data pelanggan perusahaan," ujarnya di Auditorium Fakultas Psikologi UGM, Rabu (5/9) saat menempuh ujian terbuka program doktor.
Kata Lidia, berbagai dampak negatif tersebut diduga karena efek anonimitas di dunia maya. Bahwa godaan anonimitas, multiplisitas dan invisibility yang terjadi saat pembuatan identitas online menjadi faktor penyebab berbedanya perilaku seseorang didunia maya. "Diri di dunia maya diwakili oleh identitas online, identitas online adalah cara individu membedakan dirinya dengan individu lain ketika terhubung ke jaringan internet, yaitu setiap kombinasi rincian yang memungkinkan pembedaan seorang pengguna jaringan dapat diakui sebagai identitas online individu," katanya.
Terlepas dari berbagai sorotan dampak negatif interaksi diri dan internet terdapat pula dampak positif penggunaan internet. Analisis situs pribadi gadis remaja yang dilakukan oleh Stern (2002) menunjukkan bahwa internet memberikan kesempatan yang baik bagi anak-nak untuk mengekspresikan diri serta mengembangkan pengertian sosial dan seksual.
Lidia Sandra mengungkapkan ekspresi diri melalui identitas online konsisten dengan teori-teori pembentukan sosial. Identitas online dapat digunakan untuk mengeksplorasi aspek-aspek diri, memfasilitasi kesadaran diri yang lebih besar dan menjadi katalis untuk perubahan positif. Bahkan identitas online justru memfasilitasi flexible selves seseorang yang merupakan adaptasi yang wajar dan perwujudan eksplorasi diri. Dunia maya juga memfasilitasi keterbukaan emosional di ruang maya yang membuat individu mampu mengekspresikan diri dan dimengerti. "Hubungan yang berarti terbentuk di dunia maya, kerena media ini secara natural memfasilitasi individu memaparkan diri lebih intim denga mediasi layar dan nama samaran," ungkap perempuan kelahiran Pasuruan, 5 Juli 1975 saat mempertahankan desertasi "Dinamika Psikologis Interaksi Konsep Diri dan Identitas Online".
Didampingi promotor Prof. Drs. Koentjoro, M.Bsc., Ph.D dan ko-promotor Prof. Dr. Saifuddin Azwar, M.A dan Prof. Drs. Adrianus Meliala, M.Si, M.Sc, Ph.D, Lidia Sandra berkesimpulan aktivitas interaksi dapat dikelompokkan menjadi tiga tipe, yaitu instrumental, sosial dan hiburan. Sementara Aktivitas terbesar pada pengguna internet di Indonesia adalah sosial komunikasi. Sedangkan dampak interaksi berkarakter paradoksial, seperti pisau bermata dua, yaitu dapat meningkatkan atau menurunkan kesejahteraan psikologis. Bahwa dampak yang dirasakan oleh individu akan menjadi feedback bagi konsep diri untuk melakukan evaluasi terus menerus dalam memilih identitas online yang lebih sesuai. "Didapatkan titik awal dan akhir siklus tumpang tindih, yaitu upaya pencapaian kesejahteraan psikologis melalui evaluasi diri terus menerus terhadap identitas yang dipilih," papar Lidia Sandra yang dinyatakan lulus program doktor Fakultas psikologi UGM dengan predikat cumlaude. (Humas UGM/ Agung)
Aspek
Psikologis dari individu pengguna internet
Aspek
Psikologis dari individu pengguna internet
Selain
adanya kelebihan pada teknologi komunikasi (hi-tech communication) yang telah
disinggung pada bagian sebelumnya maka sebenarnya terdapat beberapa dampak
psikologis, antaranya;
- Individual space meningkat,
yaitu meningkatnya ruang invidual karena telah memperoleh informasi
melalui media komunikasi yang canggih, misalnya internet. Orang akan lebih
menyukai duduk di depan computer yang berinternet daripada bersosialisasi
dengan orang lain di dunia nyata. Dengan demikian, social space akan
menyempit dan digusur dengan individual space tersebut.
- Kecemasan social terhadap suatu
fenomena meningkat. Dengan adanya media komunikasi yang berteknologi
tinggi maka informasi akan lebih cepat menyebar. Contohnya, informasi
mengenai wabah flu burung. Sebelum adanya informasi tersebut, orang tidak
takut mengkonsumsi unggas. Namun setelah adanya informasi yang menyebar
dengan cepat mengenai flu burung maka kecemasan sosial terjadi, yaitu
orang merasa takut untuk mengkonsumsi unggas. Begitu juga fenomena tsunami
di Aceh, sehingga setiap kali gempa di beberapa daerah, orang akan mencari
informasi tentang kemungkinan tsunami. Inilah yang menjadi contoh adanya
kepanikan sosial (social anxiety) karena media komunikasi berteknologi
tinggi yang membahana.
- Kebutuhan komersial masyarakat
meningkat; sebagaimana kita ketahui sebelumnya bahwa media komunikasi yang
hi-tech akan mempengaruhi minat audience dan mempersuasi audience. Oleh
karena itu, hal ini digunakan oleh perusahaan jasa komunikasi dan
perusahaan komersial untuk memanfaatkan sifat konsumerisme masyarakat ini.
- Kriminalitas meningkat; jika
kita melihat tayangan di TV mengenai informasi atau film tentang
kriminalitas dengan modus yang canggih maka ini sebenarnya merupakan
inspirasi bagi pelaku kejahatan lainnya. Proses meniru tayangan
kriminalitas ini yang dikenali sebagai modeling perilaku kejahatan.
Apalagi kalau kita mencermati modus operandi kejahatan di dunia maya
(internet) yang sedang marak maka seolah-olah mudah sekali melakukan
kejahatan yang dibantu dengan media komunikasi berteknologi tinggi. Masih
ingat kasus penipuan melalui e-mail, HP dan chatting?
- Pemenuhan rasa ingin tahu (need
of curiousity); sudah menjadi kodrat manusia diciptakan dengan kekuatan
pemikiran yang luar biasa. Pemikiran ini yang dirangsang dengan rasa ingin
tahu atau penasaran yang besar. Dengan media komunikasi yang berteknologi
tinggi, terjawablah rasa penasaran manusia tentang apapun itu. Semua bisa
kita cari di internet dengan menggunakan kata kunci tertentu. Mudah kan?
- Tehnologi dapat mengurangi
kreativitas; teknologi yang menjadi alat bantu manusia menjanjikan sejuta
efisiensi. Oleh karena itu, manusia akan menjadi malas karena kemajuan
teknologi tersebut. Sebagai misal, aktivitas copy-paste di mahasiswa akan
menjadi budaya plagiat di kemudian hari. Pada akhirnya kreativitas
seseorang dapat menurun jika ia tak pandai memanfaatkan teknologi untuk
pengembangan dirinya.
Melalui identitas online konsisten dengan teori-teori pembentukan sosial. Identitas online dapat digunakan untuk mengeksplorasi aspek-aspek diri, memfasilitasi kesadaran diri yang lebih besar dan menjadi katalis untuk perubahan positif. Bahkan identitas online justru memfasilitasi flexible selves seseorang yang merupakan adaptasi yang wajar dan perwujudan eksplorasi diri. Dunia maya juga memfasilitasi keterbukaan emosional di ruang maya yang membuat individu mampu mengekspresikan diri dan dimengerti. Hubungan yang berarti terbentuk di dunia maya, kerena media ini secara natural memfasilitasi individu memaparkan diri lebih intim denga mediasi layar dan nama samaran.
Transparansi membuat masyarakat sekarang berbuat maupun mencari sesuatu yang kredibel. Orang tidak gampang dibohongi. Semua jejak rekam kita ada di dalam internet. Kita dituntut bisa hidup otentik. Namun di sini lain, internet juga menyuguhkan ketidakotentikan yang ujungnya ketidakkredibelan. Contoh kasus, maraknya akun-akun palsu di media sosial yang mempunyai daya pengaruh kuat (di Twitter, misalnya Benny Israel). Selain itu, muncul gerakan Anonymous di media sosial. Belum lagi dengan Net-Terrorist yang doyan merusak dan mencari masalah di internet. Hal ini yang justru melahirkan ketidakpercayaan. Di internet, kita bisa kelihatan jati diri kita tapi juga bisa menyembunyikan jati diri kita. Lain contoh adalah kejahatan maupun penipuan online, melalui Facebook yang selama ini marak. Fenomena kepribadian ganda juga bisa masuk di sini.
Dunia virtual memang bukan dunia real. Kartunis Peter Steiner pernah mengirim karikatur seekor anjing sedang bermain internet dan dipublikasikan di The New Yorker, 5 Juli 1993 dengan tulisan “On the internet, nobody knows you’re a dog.” Sementara itu, pemikir Prancis Jean Baudrillard menandaskan dunia sekarang semakin masuk ke hipperrealitas di mana kita tidak bisa membedakan mana yang asli dan mana yang bukan. Perasaan kita bisa turut lebih hanyut pada penderitaan tokoh dalam sinetron yang notabene tidak nyata daripada tersentuh dengan nasib tetangga yang nyata ada dan sedang kena musibah. Psikolog John Suler, seperti dikutip dari buku “Facebook and Philosophy: What’s on Your Mind?” (2010), mengatakan bahwa dunia online telah memicu “disinhibition effect” di mana orang lebih gampang menampilkan kesejatian dirinya (self-disclose) bila dibanding dalam dunia nyata. Di sini, orang bisa mengeluarkan semua isi hati, kekesalan, kritikan, komentar provokatif, dan sebagainya.
2. Aspek
demografis dari individu pengguna internet
A.
Gender
·
Dampak positif internet
Dilihat dari segi positif nya
internet memiliki banyak sekali dampak yang sangat luar biasa hebatnya pada
dunia pengetahuan. Para wanita karir maupun ibu rumah tangga kini dapat
memiliki banyak sumber dan pedoman serta informasi-informasi untuk dunia kerja
maupun keperluan sehari-hari misalnya : informasi untuk pekerjaan ,informasi
resep makanan bagi ibu rumah tangga.
Selain program didalam dunia kerja,
internet juga menawarkan aplikasi berbentuk permainan elektronik yang pada
umumnya tidak secara khusus diberi muatan pendidikan formal tertentu. Permainan
elektronik tersebut membantu wanita karier untuk menghilangkan kejenuhan dalam
berkerja, membuat strategi, membangkitkan semangat kepemimpinan, dan bermain
peran (role play).
Internet juga bisa menjadi tempat
bisnis bagi wanita yaitu dengan online shop dengan begitu wanita bisa mempunyai
penghasilan sendiri namun ia tetap bisa dirumah mengurus keluarganya .
Internet telah banyak membantu
manusia dalam segala aspek kehidupan sehingga internet mempunyai andil penuh
dalam kehidupan sosial. Dengan adanya internet apapun dapat kita lakukan baik
positif maupun negative.
·
Dampak negatif internet
1) Kejahatan
di dalam dunia maya
2) Pornografi
3) Kekejaman dan
Kesadisan
4) Penipuan
5) Penipuan
belanja online
6) Perjudian
7)
Mengurangi sifat sosial manusia
B. Usia
Masa anak-anak adalah masa keemasan
dimana anak-anak berada dalam masa bermain serta belajar terhadap apa yang
belum diketahuinya. Tapi, dimana sekarang perubahan teknologisemakin pesat,
banyak anak-anak terutama pada anak yang berusia 5 hingga 12 tahun lebih
menyukai bermain dengan teknologi baru seperti playstation, game online,
handphone, tablet ataupun ipad.
·
Dampak positif
1.
Memudahkan anak mendapatkan informasi dengan lebih cepat.
2. Anak
dapat mengenal serta menjalin komunikasi dengan berbagai orang dari
belahan dunia.
3. Akibat
kemajuan teknologi, banyak permainan-permainan kreatif dan menantang yang
ternyata banyak disukai oleh anak-anak.
·
Dampak negatif
1.
Anak terlalu cepat puas dengan pengetahuan yang didapatnya dari dunia.
2. Karena
teknologi memberikan banyak kemudahan, tidak sedikit anak-anak tidak sabar
dalam menghadapi kelambatan dan kesulitan.
3. Selain
itu, kemajuan teknologi berdampak pada kurangnya sosialisasi anak pada
teman-temannya karena lebih menyukai menyendiri dengan permainan teknologinya.
C. Budaya
Pada masa sekarang, kita semua pasti
tahu bahwa kemajuan teknologi terasa begitu sangat pesat. Pesatnya kemajuan ini
tentunya membawa banyak perubahan terhadap kebudayaan di Indonesia. Tidak bisa
di pungkiri bahwa kemajuan teknologi informasi ini memang harus terjadi di
Negara Indonesia ini, agar Negara Indonesia tidak kalah saing dengan Negara
lain.
·
Dampak Positif
1.
Pertukaran informasi berlangsung sangat cepat.
2.
Memudahkan pekerjaan manusia.
3. Pekerjaan
yang dilakukan seseorang menjadi lebih efektif dan efisien
4. System
pembelajaran tidak harus tatap muka dengan guru karena dengan kemajuan TIK
khusunya Internet kita
bisa melakukan V-class. Dan masih banyak yang lainnya.
·
Dampak negative
1.
Masuknya budaya asing yang tidak baik.
2. Lupa akan
waktu
3.
Merosotnya nilai moral
A. Peran
Sosial Individu
Dengan setiap teknologi baru, hampir
selalu ada periode terkait re-ogranisasi sosial dan kultur dan refleksi, dan
kadang-kadang bahkan kecemasan dan konflik. Hampir selalu ada juga banyak
pembicara jurnalis, ulama, dan orang biasa mencoba untuk memahami apa yang
mereka ketahui dan mendengar tentang perkembangan teknologi baru. Sering mitos
populer tentang teknologi baru dapat menjadi ekstrim, cenderung
membesar-besarkan dampak negatif atau positif mereka percaya bahwa teknologi
akan memiliki pada masyarakat, interaksi sosial, dan psikologis individu.
Setiap peran sosial adalah serangkaian hak, kewajiban, harapan, norma, dan
perilaku seseorang yang harus dihadapi dan dipenuhi. Model ini didasarkan pada
pengamatan bahwa orang-orang bertindak dengan cara yang dapat diprediksikan,
dan bahwa kelakuan seseorang bergantung pada konteksnya, berdasarkan posisi
sosial dan faktor-faktor lain. Perilaku prososial mencakup kategori yang lebih
luas yaitu meliputi segala bentuk tindakan yang dilakukan atau direncanakan
untuk menolong dan bermanfaat bagi orang lain, tanpa memperdulikan motif-motif
si penolong.Determinisme teknologi karena melihat teknologi sebagai besar
'penggerak dan pengocok' balik transformasi sosial yang besar pada tingkat
intuisi, interaksi sosial dan kognisi individu.
Prososial : perilaku yang menguntungkan bagi
penerima tetapi tidak memiliki keuntungan untuk pelakunya. pengertian perilaku prososial mencakup
tindakan-tindakan: sharing (membagi), cooperative (kerjasama), helping
(menolong), honesty(kejujuran), serta mempertimbangkan hak dan kesejahteraan
orang lain. Contonya perilaku prososial meliputi segala bentuk tindakan yang
dilakukan atau direncanakan untuk menolong, tanpa memperhatikan motif
penolongnya. Perilaku prososial mencakup kategori yang lebih luas yaitu
meliputi segala bentuk tindakan yang dilakukan atau direncanakan untuk menolong
orang lain, tanpa memperdulikan motif-motif si penolong.
B. Dampak Negatif dalam Penggunaan Internet
Internet memiliki sisi manfaat dan
sisi yang tidak berguna, bahkan dampak yang sangat buruk. Benar-benar ibarat
pedagang bermata dua. Sejatinya, internet diciptakan sebagai media untuk
menyebarkan segala bentuk data yang bernilai positif. Namun kini internet telah beralih fungsi
sebagai media penyebarluasaan hal-hal yang merugikan. Berikut ini meruapakan
dampak negatif penggunaan internet.
- Perilaku Antisosial
Sering dipandang sebagai sikap dan
perilaku yang tidak mempertimbangkan penilaian dan keberadaan orang lain
ataupun masyarakat secara umum di sekitarnya. Suatu tindakan antisosial
termasuk dalam tindakan sosial yang berorientasi pada keberadaan orang lain
atau ditujukan kepada orang lain, meskipun tindakan-tindakan tersebut memiliki
makna subyektif bagi orang-orang yang melakukannya. Tindakan-tindakan
antisosial ini sering mendatangkan kerugian bagi masyarakat luas, dalam hal
penggunaan internet di zaman sekarang ini yang membuat sesorang menjadi anti
sosial beberapa diantaranya daalah permainan dan media social.
Contoh : mahasiswa-mahasiswa bermain
permainan olahraga atau perang-perangan seperti counter strike (CS) yang
merupakan permainan dalam komputer. Biasanya mereka memainkan permainan
kesukaan mereka ini disela-sela kegiatan mereka ketika jenuh atau sedang
beristirahat. Permainan komputer banyak memberikan bumbu-bumbu kekerasan
didalamnya.
-
Pornografi
Anggapan yang menyebutkan bahwa
internet identik dengan pornografi, itu tidak salah. Dengan kekuatan untuk
berikan informasi yang dimiliki internet, pornografi merajalela. Untuk
mengantisipasi semua itu, ‘browser’ produsen merampungkan program mereka dengan
kekuatan untuk memilih type home page yang bisa ditemukan photo secara online.
di pornografi serta kekerasan dapat menyebabkan dorongan pada seseorang untuk
lakukan tindak pidana.
- Gambling
Atau perjudian juga merupakan salah
satu dampak negative dari penggunaan internet. Sebenarnya, gambling sudah ada
sejak jaman dahulu. Gambling merupakan kejahatan yang muncul sebagai akibat
adanya komunitas dunia maya di internet dan memiliki karakteristiki seperti
perjudian ,yang dapat menimbulkan kerugian bagi diri sendiri dan komunitas
gambling. Para pelaku jenis ini biasanya digambarkan dalam bentuk orang-orang
dari kelas menengah keatas yang berpenghasilan besar. Ruang lingkup kejahatan
dari gambling bersifat global. Gambling sering dilakukan secara transnasional
melintasi batas antar Negara. Dimasa mendatang kejahatan semacam ini dapat
mengganggu perekonomian si pelaku gambling ini dan perekonomian nasional
melalui jaringan infrastruktur yang berbasis teknologi elektronik.
- Deindividuasi
Suatu proses hilangnya kesadaran
individu karena melebur di dalam kelompok atau bisa dikatakan sebagai pikiran
kolektif. Atau pengaruh atas suatu kelompok yang menyebabkan kita jadi tidak
bertanggung jawab. Contohnya terhadap internet yang berbohong atau menyamarkan
segala identitasnya dalam dunia maya demi melakukan sesuatu yang menurut dia
baik tapi merugikan bagi oranglain.
Kasus internet Addiction disorder
Bandung –
Anak laki-laki putus sekolah ini bisa larut seharian di warung internet
(warnet) sembari memolototi layar monitor komputer. Dogol (15), nama
samarannya, berprinsip pantang pulang sebelum menuntaskan permainan game
online. Sudah tak terhitung berapa kali ia bolak balik warnet. Kebablasan
menyantap game online berdampak buruk terhadap perilaku Dogol. Ia terjerat
hukum lantaran bertindak kriminal. Tak punya duit untuk main game online, Dogol
nekat mencuri sepeda motor. Kasus kejahatan anak di bawah umur itu ditangani
Polsek Andir.
"Saya
sudah kecanduan game online. Sering main dari pagi sampai pagi lagi, hanya
bocah ini bertindak kriminal gara-gara kecanduan game online
Dogol
berperawakan mungil ini berniat mempreteli satu persatu onderdil motor.
"Tadinya mau dijual ke padagang loak," ungkap bocah yang mengenyam
pendidikan tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga kelas tiga ini, yang mengaku
menyesal lantaran beraksi kriminal. Kasus ini terungkap saat Dogol mencoba
mencuri sepeda motor terpakir di halaman rumah warga, kawasan Margaasih,
Kecamatan Andir, Kota Bandung. Modusnya mengeser-geser motor tanpa merusak
kunci kontak. Namun ketika sudah beberapa langkah menggeser motor, aksinya
tepergok warga. Dogol akhirnya mengaku hendak mencuri, dan langsung diamankan
ke Mapolsek Andir.
Terkait
penanganan kasus yang melibatkan anak di bawah umur, penyidik Polsek Andir
tampak hati-hati. Sepanjang diminta keterangan, Dogol selalu didampingi
orangtuanya dan petugas Badan Pemasyarakatan (Bapas) Kota Bandung. Meski
menginap di Polsek Andir, penyidik mengaku tetap memerhatikan hak anak, dan
menjaga psikologi Dogol agar tak tertekan.
"Motif
ia (Dogol) mencuri karena ingin main game online. Belakangan diketahui juga
kalau dia sering mengambil barang berharga dan uang milik orang tuanya di rumah.
Dia klepto, ada barang berharga milik orang lain yang ditemuinya selalu
diambil. Bahkan orang tuanya terpaksa menyimpan dompet di bawah bantal kamar
tidur," jelas Kapolsek Andir Kompol Anwar Haidar didampingi Kanitreskrim
Polsek Andir AKP Niko N. Adi Putra.
Tersangka
kepada polisi mengaku baru sekali mencuri motor. Namun begitu, polisi tetap
menyelidiki apakah ada jaringan atau pihak lain yang memanfaatkan keluguan anak
baru gede (ABG) tersebut.
"Kami
selalu berkoordinasi dengan Bapas dalam menangani kasus ini. Berkas penyidikan
pun dipercepat," tambah Niko.
Dogol
melanggar Pasal 362 KUH Pidana tentang mengambil barang orang lain untuk maksud
dimiliki oleh pribadi dengan melawan hukum. Tentu saja ancaman hukuman itu
berlaku setelah nanti Polsek Andir berkoordinasi dengan pihak Bapas mengingat
Dogol masih di bawah umur.
Analisis Masalah
Menurut
analisa saya, sebelum Dogol melakukan aksi kriminal tersebut kemungkinan ia
sudah mengalami Internet Addiction Disorder (IAD) yang dimana setiap waktu
selalu ia habiskan didepan layar komputer. Mengapa ia mengalami hal tersebut ?
1. Dogol
kurang mendapatkan adanya perhatian dan bimbingan dari orangtua
2. Kurangnya
rasa bersosialisasi dengan sekitar.
3. Menjadikan
game online sebagai pelarian dari putus sekolah.
dari
keterangan diatas dapat di simpulkan bahwa kurangnya perhatian dari orang tua
menyebkan Anak melakukan tindak criminal terlebih anak tersebut putus sekolah
sehingga anak itu malu untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.
Pengertian internet addiction
disorder dan cara mengatasinya .
Internet
Addiction Disorder atau yang lebih sering dikenal kecanduan internet adalah
penggunaan secara berlebihan dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang yang
kecanduan internet terlihat dari banyaknya waktu yang mereka gunakan untuk
online atau bermain internet tanpa peduli bahkan lupa dengan aktivitas lainnya
bahkan kehidupan sekitar mereka. Gangguan dalam kecanduan internet meliputi
pornografi, judi online, game online chatting dan lain-lain.
Cara mengatasi internet addiction disorder
1.
cari tahu masalahnya
jika
anda menggunakan internet sebagai pelarian dari masalah depresi, gelisah atau
masalah hubungan bukan internet peleriannya. Memanfaatkan internet sebagai
tempat pelarian hanya akan membuat anda semakin kecanduan internet. psikoterapi
bisa menjadi alternatif. disana anda akan dapat belajar bagaimana memanage
stres yang baik.
2.
kenali pemicunya
menjadi
seorang pecandu internet tentu karena dipicu sutu hal. cari tahu dan kenali
pemicunya. Apakah anda bosan, stres atau kesepian? jika hal tersebut yang
menjadi penyebabnya coba buat cara alternatif untuk menghadapi perasaan
tersebut. contohnya memperbanyak kesibukan atau berjalan-jalan dengan teman
3.
kurangi sedikit demi sedikit kebiasaan berlama-lama di internet
bagi
yang sudah kecanduan dengan internet coba sedikit demi sedikit mengurangi
kebiasaan anda bergaul terlalu lama dengan internet. misalnya jika anda
biasanya menghabiskan waktu 10 jam untuk berinternet coba kurangi 2 jam saja
untuk melakukan hal-hal lain seperti berkumpul dengan keluarga atau mengikuti
kegiatan sosial lainnya.
4.
ubah pola kebiasaan online
salah
satu cara untuk mengurangi ketergantungan internet adalah denagn mengubah
pola kebiasaan berinternet
5.
atur ulang jadwal rutinitas
Jika
Anda biasanya memeriksa e-mail pada pagi hari setelah bangun tidur, coba
periksalah e-mail tersebut setelah sarapan. Tak adal salahnya menikmati waktu
sarapan bersama keluarga karena bisa mempererat keharmonisan hubungan. Jika
sepulang dari kantor biasanya Anda langsung nongkrong di internet, tunggulah
sampai setelah makan malam. Sambil menunggu makan malam Anda bisa
berleyeh-leyeh di sofa sambil mendengarkan musik mungkin?
Mengajak
teman yang bisa mengingatkan kita ketika kita tenggelam dalam keasyikan
berinternet.
Menaruh
komputer dan internet di tempat yang terbuka, juga menghubungkan diri dengan
internet ketika berada di tempat publik. Kenyamanan berinternet memang
berkurang, tetapi akan mengurangi risiko kecanduan.
Publikasi
Online, Etika dalam Penelitian Internet, dan Berbagai Hasil Peneltian dan
Teknik Penelitian Online
A.
Publikasi Online
Publikasi Online adalah suatu informasi atau pesan atau
pengumuman dalam bentuk online atau diterbitkan atau diumumkan di dunia
internet melalui media elektronik yang terdiri dari apa saja yang dapat
terhubung atau menggunakan internet untuk alat mencari atau bertukar informasi,
banyak yang dapat dilakukan dalam publikasi online. Dengan publikasi online,
semua itu sangat bermanfaat dan lebih mengirit biaya karena biayanya relatif
murah dan lumayan bagus karena tidak hanya masyarakat dalam negeri saja, bahkan
seluruh dunia pun bisa tau saat kita sudah memasang publikasi online ini.
B.
Etika dalam penelitian dengan bantuan internet
Etika penelitian internet adalah seperangkat asas atau nilai
yang berkenaan dengan penggunaan komputer. Etika berasal dari 2 suku kata yaitu
etika (bahasa Yunani: ethos) adalah adat istiadat atau kebiasaan yang
baik dalam individu, kelompok, maupun masyarakat dan komputer (bahasa Inggris: to
compute) merupakan alat yang digunakan untuk menghitung dan mengolah data.
Jumlah interaksi manusia dengan komputer yang terus meningkat dari waktu ke
waktu membuat etika komputer menjadi suatu peraturan dasar yang harus dipahami
oleh masyarakat luas.
Etika penelitian dengan bantuan internet berkaitan dengan
“benar” atau “salah” dalam melakukan penelitian. Seorang peneliti dalam hal ini
perlu memperhitungkan apakah penelitiannya layak atau tak layak.
Adanya
peraturan yang harus dilakukan dalam etika penelitian dalam internet, di
antaranya adalah:
1. Menghormati martabat subjek
penelitian
Penelitian yang dilakukan harus menjunjung tinggi martabat
seseorang (subjek penelitian). Dalam melakukan penelitian, hak asasi subjek
juga harus dihargai.
2. Asas kemanfaatan.
Penelitian yang dilakukan harus mempertimbangkan manfaat dan
resiko yang mungkin terjadi. Penelitian boleh dilakukan apabila manfaat yang
diperoleh lebih besar daripada resiko/dampak negatif yang akan terjadi. Selain
itu, penelitian yang dilakukan tidak boleh membahayakan dan harus menjaga
kesejahteraan manusia.
3. Berkeadilan
Dalam melakukan penelitian, setiap orang diberlakukan sama
berdasarkan moral, martabat, dan hak asasi manusia. Hak dan kewajiban peneliti
maupun subjek juga harus seimbang.
4. Informed consent
Informed consent merupakan pernyataan kesediaan dari subjek
penelitian untuk diambil datanya dan ikut serta dalam penelitian. Aspek utama
informed consent yaitu informasi, komprehensif, dan volunterness. Dalam
informed consent harus ada penjelasan tentang penelitian yang akan dilakukan.
Baik mengenai tujuan penelitian, tatacara penelitian yang akan dilakukan,
manfaat yang akan diperoleh, kemungkinan resiko yang akan terjadi, dan adanya
pilihan bahwa subjek penelitian dapat menarik diri kapan saja.
Dan dalam penelitian yang dilakukan
harus menghargai kebebasan individual untuk bertindak sebagai responden atau
subjek penelitian dalam melakukan survey di internet. Responden juga harus
dijamin dan dilindungi karena pengambilan data dalam penelitian akan
menyinggung ke arah hak asasi manusia. Meskipun suatu penelitin sangat
bermanfaat, namun apanila melanggar etika penelitian, makan penelitian tersebut
tidak boleh dilaksanakan.
C.
Berbagai hasil penelitian dan teknik penelitian online
1) Komputer dan Internet
Mengubah Ingatan Manusia
Peneliti di majalah Science memiliki
kesimpulan bahwa komputer dan internet dapat mengubah sifat ingatan manusia.
Penelitian psikologi menunjukkan jika seseorang diajukan pertayaan-pertanyaan
sulit, maka orang tersebut akan memikirkan komputer.
Ketika orang tersebut mengetahui
bahwa berbagai fakta nantinya akan didapatkan lewat komputer, maka ingatan
orang tersebut menjadi tidak begitu baik karena mengandalkan jawaban dari
sumber lain, yaitu komputer.
Para penelii menguji peserta penelitian “langsung”
memikirkan komputer dan internet begitu diajukan pertanyaan sulit. Tim peneliti
menggunakan tes Stroop yang dimodifikasi.
Tes Stroop standar mengukur berapa
lama waktu yang diperlukan partisipan untuk membaca sebuah kata warna sementara
kata tersebut berbeda warna, misalnya kata “hijau” tapi ditulis dengan warna
biru. Waktu reaksi meningkat ketika bukannya kata warna, para partisipan
ditanyakan untuk membaca kata-kata tentang topik yang kemungkinan sudah ada
dalam pikiran. Dengan cara ini, tim peneliti menunjukkan bahwa setelah
diberikan topik dengan jawaban ya/tidak, waktu reaksi terhadap istilah yang
terkait dengan internet sangat lebih lama. Ini adalah sebuah isyarat partisipan
tidak mengetahui jawaban, dan mereka sudah mempertimbangkan untuk menjawab
dengan menggunakan komputer.
2) Efek Psikologis Facebook
bagi Kesehatan Mental
Beberapa waktu lalu muncul laporan
mengenai tanda-tanda orang yang kecanduan facebook atau situs jejaring sosial
lainnya, misalnya seorang remaja mengubah status facebook lebih dari dua kali
sehari dan rajin mengomentari perubahan status temannya. Dia juga rajin membaca
profil teman lebih dari dua kali sehari meski ia tidak mengirimkan pesan atau
men-tag dirinya di fotonya.
Laporan terbaru dari The Daily Mail
menyebutkan, kecanduan situs jejaring sosial seperti Facebook, MySpace, dan
lain-lain dapat membahayakan kesehatan karena memicu orang untuk mengisolasikan
diri. Meningkatnya pengisolasian diri dapat mengubah cara kerja gen,
membingungkan respons kekebalan, level hormon, fungsi urat nadi, dan merusak
performa mental. Hal ini memang bertolak belakang dengan tujuan dibentuknya
situs-situs jejaring sosial, di mana pengguna diiming-imingi untuk dapat
menemukan teman-teman lama atau berkomentar mengenai apa yang sedang terjadi
pada rekan-rekan nya saat ini.
Suatu hubungan mulai menjadi kering
ketika para individunya tidak lagi menghadiri sosial gathering, menghindari
pertemuan dengan teman-teman atau keluarga, dan lebih memilih berlama-lama
menatap komputer, ponsel, ataupun gadget lainnya. Ketika akhirnya berinteraksi
dengan rekan-rekan, mereka menjadi gelisah karena “berpisah” dari komputernya.
Si pengguna akhirnya tertarik ke
dalam dunia artifisial. Seseorang yang teman-teman utamanya adalah orang asing
yang baru ditemui di Facebook atau Friendster akan menemui kesulitan dalam berkomunkasi
secara face to face. Perilaku ini dapat meningkatkan risiko kesehatan yang
serius, seperti kanker, stroke, penyakit jantung, dan dementia (kepikunan),
demikian menurut Dr Aric Sigman dalam The Biologist, jurnal yang dirilis oleh
The Institute of Biology.
Media elektronik juga dapat
menghancurkan secara perlahan-lahan kemampuan anak-anak dan kalangan dewasa
muda untuk mempelajari kemampuan sosial dan membaca bahasa tubuh.
Dr Sigman mengkhawatirkan arah dari
masalah ini “Situs jejaring sosial seharusnya dapat menjadi bumbu dari
kehidupan sosial kita, namun yang kami temukan sangat berbeda. Kenyataannya
situs-situs tersebut tidak menjadi alat yang dapat meningkatkan kualitas hidup,
melainkan alat yang membuat kita salah arah”, katanya.
Namun apabila aktivitas Facebook
masih sekedar sign in, mengonfirmasi friend request, lalu sign out, tidak perlu
khawatir akan terkena risiko kanker, stroke, dan pikun.
Faktor Penyebab
Seseorang Melakukan Plagiat, Upaya Pengurangan Plagiat, Etika Dalam Penelitian
Internet
Faktor Penyebab
Seseorang Melakukan Plagiat
Plagiat atau Plagiarisme internet adalah penciplakan atau penggunaan semula karya yang didapati melalui laman internet, menjadikan idea orang lain sebagai hak sendiri tanpa sebarang kredit diberikan kepada penulis asal dan karya asal. Kata ‘Plagiat’ itu sendiri berasal daripada perkataan bahasa Inggeris ‘Plagiarism’ yang terhasil daripada perkataan Latin, ‘Plagiarius’, dan perkataan Greek ‘Plagion’. Kata ‘Plagion’ ini membawa maksud menculik atau mencuri sesuatu atau seseorang. Kamus Dewan pula mendefinasikan plagiat sebagai perbuatan meniru, mencontoh karangan (tulisan, hasil kerja orang lain) atau mengutip karangan orang lain (tanpa izin penulis asal). Plagiat juga dianggap sebagai mencedok,yaitu mencedok ciptaan orang lain dan menyiarkannya sebagai ciptaan sendiri.
Plagiat di Internet. Terlalu banyak aktiviti plagiat yang boleh dilakukan menerusi Internet. Antara aktiviti plagiat ini kebiasaanya melibatkan teks, perisian komputer, animasi – tidak kira dalam bentuk video, audio, grafik dan sebagainya. Terdapat juga aktiviti plagiat di mana teks daripada artikel, buku, blog, wikipedia dan jurnal ditiru. Beribu-ribu hasil carian seperti artikel, data dan gambar boleh didapati dengan hanya menaip kata kunci dan melakukan satu carian yang mudah. Hasil carian diperoleh dalam masa beberapa saat sahaja. Hasil carian kemudiannya boleh di salin tampal (copy-paste), di muat turun ke dalam komputer sendiri malahan ada yang sanggup bertindak lebih jauh lagi – dengan membayar bagi mendapatkan salinan karya tersebut.
Menurut wikipedia, terdapat 7 aktiviti yang boleh digolongkan sebagai tindakan plagiat: 1. Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan anda sendiri
2. Mengakui idea orang lain sebagai idea anda sendiri
3. Mengakui penyelidikan, data dan uji kaji orang lain sebagai kepunyaan anda sendiri 4. Mengakui karya kelompok orang lain sebagai hasil anda sendiri
5. Menyajikan tulisan yang sama pada masa yang lain tanpa menyebut asal-usulnya (karya asal)
6. Menyalin, meringkas dan menulis semula perkataan, ayat atau idea yang diperoleh daripada sumber lain dan menulis semula mengikut kefahaman anda sendiri.
7. Melakukan terjemahan bahasa tanpa menyatakan sumber asal terjemahan tersebut
Terdapat beberapa faktor penyebab mengapa seseorang itu melakukan plagiat. Antaranya seperti yang berikut:
1. Kesuntukan masa dan tiada idea dalam menyiapkan sesuatu tugasan
2. Tiada kemahiran dalam melakukan penyelidikan
3. Sikap mereka yang melakukan plagiat itu sendiri
4. Kurang pendedahan tentang plagiat dan undang-undang hak cipta
Plagiat atau Plagiarisme internet adalah penciplakan atau penggunaan semula karya yang didapati melalui laman internet, menjadikan idea orang lain sebagai hak sendiri tanpa sebarang kredit diberikan kepada penulis asal dan karya asal. Kata ‘Plagiat’ itu sendiri berasal daripada perkataan bahasa Inggeris ‘Plagiarism’ yang terhasil daripada perkataan Latin, ‘Plagiarius’, dan perkataan Greek ‘Plagion’. Kata ‘Plagion’ ini membawa maksud menculik atau mencuri sesuatu atau seseorang. Kamus Dewan pula mendefinasikan plagiat sebagai perbuatan meniru, mencontoh karangan (tulisan, hasil kerja orang lain) atau mengutip karangan orang lain (tanpa izin penulis asal). Plagiat juga dianggap sebagai mencedok,yaitu mencedok ciptaan orang lain dan menyiarkannya sebagai ciptaan sendiri.
Plagiat di Internet. Terlalu banyak aktiviti plagiat yang boleh dilakukan menerusi Internet. Antara aktiviti plagiat ini kebiasaanya melibatkan teks, perisian komputer, animasi – tidak kira dalam bentuk video, audio, grafik dan sebagainya. Terdapat juga aktiviti plagiat di mana teks daripada artikel, buku, blog, wikipedia dan jurnal ditiru. Beribu-ribu hasil carian seperti artikel, data dan gambar boleh didapati dengan hanya menaip kata kunci dan melakukan satu carian yang mudah. Hasil carian diperoleh dalam masa beberapa saat sahaja. Hasil carian kemudiannya boleh di salin tampal (copy-paste), di muat turun ke dalam komputer sendiri malahan ada yang sanggup bertindak lebih jauh lagi – dengan membayar bagi mendapatkan salinan karya tersebut.
Menurut wikipedia, terdapat 7 aktiviti yang boleh digolongkan sebagai tindakan plagiat: 1. Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan anda sendiri
2. Mengakui idea orang lain sebagai idea anda sendiri
3. Mengakui penyelidikan, data dan uji kaji orang lain sebagai kepunyaan anda sendiri 4. Mengakui karya kelompok orang lain sebagai hasil anda sendiri
5. Menyajikan tulisan yang sama pada masa yang lain tanpa menyebut asal-usulnya (karya asal)
6. Menyalin, meringkas dan menulis semula perkataan, ayat atau idea yang diperoleh daripada sumber lain dan menulis semula mengikut kefahaman anda sendiri.
7. Melakukan terjemahan bahasa tanpa menyatakan sumber asal terjemahan tersebut
Terdapat beberapa faktor penyebab mengapa seseorang itu melakukan plagiat. Antaranya seperti yang berikut:
1. Kesuntukan masa dan tiada idea dalam menyiapkan sesuatu tugasan
2. Tiada kemahiran dalam melakukan penyelidikan
3. Sikap mereka yang melakukan plagiat itu sendiri
4. Kurang pendedahan tentang plagiat dan undang-undang hak cipta
Ruang
Lingkup Plagiarisme
Berdasarkan beberapa definisi plagiarisme di atas, berikut ini diuraikan ruang lingkup plagiarisme:
Mengutip kata-kata atau kalimat orang lain tanpa menggunakan tanda kutip dan tanpa menyebutkan identitas sumbernya.
Menggunakan gagasan, pandangan atau teori orang lain tanpa menyebutkan identitas sumbernya.
Menggunakan fakta (data, informasi) milik orang lain tanpa menyebutkan identitas sumbernya.
Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri.
Melakukan parafrase (mengubah kalimat orang lain ke dalam susunan kalimat sendiri tanpa mengubah idenya) tanpa menyebutkan identitas sumbernya.
Menyerahkan suatu karya ilmiah yang dihasilkan dan /atau telah dipublikasikan oleh pihak lain seolah-olah sebagai karya sendiri.
Tipe Plagiarisme
Menurut Soelistyo (2011) ada beberapa tipe plagiarisme:
Plagiarisme Kata demi Kata (Word for word Plagiarism). Penulis menggunakan kata-kata penulis lain (persis) tanpa menyebutkan sumbernya.
Plagiarisme atas sumber (Plagiarism of Source). Penulis menggunakan gagasan orang lain tanpa memberikan pengakuan yang cukup (tanpa menyebutkan sumbernya secara jelas).
Plagiarisme Kepengarangan (Plagiarism of Authorship). Penulis mengakui sebagai pengarang karya tulis karya orang lain.
Self Plagiarism. Termasuk dalam tipe ini adalah penulis mempublikasikan satu artikel pada lebih dari satu redaksi publikasi. Dan mendaur ulang karya tulis/ karya ilmiah. Yang penting dalam self plagiarism adalah bahwa ketika mengambil karya sendiri, maka ciptaan karya baru yang dihasilkan harus memiliki perubahan yang berarti. Artinya Karya lama merupakan bagian kecil dari karya baru yang dihasilkan. Sehingga pembaca akan memperoleh hal baru, yang benar-benar penulis tuangkan pada karya tulis yang menggunakan karya lama.
Faktor Tindak Plagiat
Beberapa faktor yang menyebabkan tindak plagiat masih terjadi di kalanagan mahasiswa adalah:
Kurangnya pengetahuan tentang aturan penulisan karya ilmiah.
Mahasiswa seringkali di berikan banyak tugas oleh dosen. Di dalam membuat tugas yang di berikan oleh dosen, sebagian mahasiswa belum mengerti tentang bagaimana tata cara membuat karya ilmiah. Oleh sebab itulah sangat penting untuk memahami tata cara penulisan yang baik dan benar.
Penyalahgunaan teknologi
Di dalam erang yang serba modern, banyak sekali kita mendapatkan sebuah informasi. Entah itu melalui medai cetak maupun media elektronik. Akan tetapi banyak mahasiswa yang menggunakan teknologi sebagai bahan referensinya, internet adalah salah satu contoh yang sering di gunakan oleh mahasiswa untuk bahan referensi. Akan tetapi mahasiswa sering tidak mencantumkan sumber yang mereka peroleh ke dalam tugasnya.
Malas
Sifat malas pasti ada pada dalam diri seorang manusia, begitupun seorang mahasiswa pasti mempunyai sifat malas. Karena dengan banyaknya tugas yang diberikan oleh dosen sehingga mereka mengambil jalan pintas dengan copy-paste karya seseorang dengan tidak mencantumkan darimana sumber yang mereka dapatkan.
Tidak percaya diri
Mahasiswa sangat berbeda sekali dengan seorang siswa. Seringkali mereka tidak percaya diri akan pikiran-pikiran yang mereka keluarkan. Bahkan mereka beranggapan karya orang orang lain di anggap lebih sempurna dari pada karyanya sendiri. Tetapi tiu belum pasti benar. Yang harus di tanamkan di dalam diri setiap mahasiswa adalah kepercayaan diri.
Hanya menginginkan nilai bagus.
Bayak mahasiswa yang kuliah hanya untuk mendapatkan gelar saja. Mereka tidak dapat mengembangkan pola fikirnya. Sehingga mereka berfikiran sempit dengan beranggapan kuliah hanya untuk mendapat nilai bagus. Sehingga mereka mengambil jalan pintas untuk mendat nilai bagus dari dosen.
Sanksi belum ditegakkan secara tegas
Di Indonesia sudah terdapat perlindungan terhadap hasil karya seseorang. Akan tetapi hukum yang sudah ada belum secara maksimal di tegakkan. Sehingga tindak plagiat masih terjadi di kalangan mahasiswa. Bahkan tidak dapat di bedakan antara kaya yang asli dengan karya jiplakkan. Karena ahlinya seorang plagiator.
Upaya Untuk Mengurangi Tindak Plagiat
Ditinjau dari faktor-faktor yang telah diuraikan diatas, penyebabkan plagiat tetap berlangsung di kalangan mahasiswa, ada beberapa upaya yang harus di lakukan oleh mahasiswa untuk mengurangi plagiat ialah sebagai berikut:
Mempelajari tata cara penulisan karya ilmiah.
Di dalam kehidupan sebagai mahasiswa kita harus selalu membaca. Kita pasti mendapatkan buku panduan untuk membuat sebuah karya tulis ilmiah. Sehingga kita baca dan pahami bagaimana tatacara dalam membuat sebuah karya tulis ilmiah.Tindakan yang tegas bagi para plagiator.
Hukum harus bertidak tegas terhadap para plagiator. Jangan pandang bulu. Sehingga dalam penegakan hukum dapat berjalan dengan lancar dan membuat jera para plagiator. Menanamkan moral anti plagiat dalam diri sendiri.Penanaman moral anti plagiat sangat penting sekali. Mereka harus percaya diri dalam mengerjakan tugas. Bukan nilai yang baik dalam mengerjakn tugas, tetapi ilmu yang bermanfaatlah yang kita cari. Sehingga terdi sifat menghargai antar karya seseorang.
Beberapa upaya telah dilakukan institusi perguruan tinggi untuk menghindarikan masyarakat akademisnya, dari tindakan plagiarisme, sengaja maupun tidak sengaja. Berikut ini, pencegahan dan berbagai bentuk pengawasan yang dilakukan antara lain (Permen Diknas No. 17 Tahun 2010 Pasal 7):
Karya mahasiswa (skripsi, tesis dan disertasi) dilampiri dengan surat pernyataan dari yang bersangkutan, yang menyatakan bahwa karya ilmiah tersebut tidak mengandung unsur plagiat.
Pimpinan Perguruan Tinggi berkewajiban mengunggah semua karya ilmiah yang dihasilkan di lingkungan perguruan tingginya, seperti portal Garuda atau portal lain yang ditetapkan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi.
Sosialisasi terkait dengan UU Hak Cipta No. 19 Tahun 2002 dan Permendiknas No. 17 Tahun 2010 kepada seluruh masyarakat akademis.
Selain bentuk pencegahan yang telah disebutkan di atas, sebagaimana ditulis dalamhttp://writing.mit.edu/wcc/avoidingplagiarism, ada langkah yang harus diperhatikan untuk mencegah atau menghindarkan kita dari plagiarisme, yaitu melakukan pengutipan dan/atau melakukan paraphrase.
PengutipanMenggunakan dua tanda kutip, jika mengambil langsung satu kalimat, dengan menyebutkan sumbernya.
Menuliskan daftar pustaka, atas karya yang dirujuk, dengan baik dan benar. Yang dimaksud adalah sesuai panduan yang ditetapkan masing-masing institusi dalam penulisan daftar pustaka.
Tips menulis, agar terhindar dari plagiarisme
Tentukan buku yang hendak anda baca
Sediakan beberapa kertas kecil (seukuran saku) dan satukan dengan penjepit.
Tulis judul buku, pengarang, penerbit, tahun terbit, tempat terbit, jumlah halaman pada kertas kecil paling depan
Sembari membaca buku, salin ide utama yang anda dapatkan pada kertas-kertas kecil tersebut.
Setelah selesai membaca buku, anda fokus pada catatan andaKetika menulis artikel, maka jika ingin menyitir dari buku yang telah anda baca, fokuslah pada kertas catatan.
Kembangkan kalimat anda sendiri dari catatan yang anda buat.
Peraturan Menteri Nomor 17 Tahun 2010 telah mengatur sanksi bagi mahasiswa yang melakukan tindakan plagiat. Jika terbukti melakukan plagiasi maka seorang mahasiswa akan memperoleh sanksi sebagai berikut:
Teguran
Peringatan tertulis
Penundaan pemberian sebagian hak mahasiswa
Pembatalan nilai
Pemberhentian dengan hormat dari status sebagai mahasiswa
Pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai mahasiswa
Pembatalan ijazah apabila telah lulus dari proses pendidikan.
Etika Penelitian Dalam Internet
Etika Penelitian internet adalah seperangkat asas atau nilai yang berkenaan dengan penggunaan komputer. Etika berasal dari 2 suku kata yaitu etika (bahasa Yunani: ethos) adalah adat istiadat atau kebiasaan yang baik dalam individu, kelompok maupun masyarakat dan komputer (bahasa Inggris: to compute) merupakan alat yang digunakan untuk menghitung dan mengolah data. Jumlah interaksi manusia dengan komputer yang terus meningkat dari waktu ke waktu membuat etika komputer menjadi suatu peraturan dasar yang harus dipahami oleh masyarakat luas. maka itu Dengan kemajuanya teknologi di jaman sekarang seseorang bisa melakukan penelitian lebih mudah dengan adanya “Internet” . Etika penelitian dengan bantuan internet berkaitan dengan “benar” atau “salah” dalam melakukan penelitian. Seorang peneliti dalam hal ini perlu memperhitungkan apakah penelitiannya layak atau tak layak untuk dilakukan.
Adanya peraturan yang harus dilakukan dalam etika penelitian dalam Internet
Berdasarkan beberapa definisi plagiarisme di atas, berikut ini diuraikan ruang lingkup plagiarisme:
Mengutip kata-kata atau kalimat orang lain tanpa menggunakan tanda kutip dan tanpa menyebutkan identitas sumbernya.
Menggunakan gagasan, pandangan atau teori orang lain tanpa menyebutkan identitas sumbernya.
Menggunakan fakta (data, informasi) milik orang lain tanpa menyebutkan identitas sumbernya.
Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri.
Melakukan parafrase (mengubah kalimat orang lain ke dalam susunan kalimat sendiri tanpa mengubah idenya) tanpa menyebutkan identitas sumbernya.
Menyerahkan suatu karya ilmiah yang dihasilkan dan /atau telah dipublikasikan oleh pihak lain seolah-olah sebagai karya sendiri.
Tipe Plagiarisme
Menurut Soelistyo (2011) ada beberapa tipe plagiarisme:
Plagiarisme Kata demi Kata (Word for word Plagiarism). Penulis menggunakan kata-kata penulis lain (persis) tanpa menyebutkan sumbernya.
Plagiarisme atas sumber (Plagiarism of Source). Penulis menggunakan gagasan orang lain tanpa memberikan pengakuan yang cukup (tanpa menyebutkan sumbernya secara jelas).
Plagiarisme Kepengarangan (Plagiarism of Authorship). Penulis mengakui sebagai pengarang karya tulis karya orang lain.
Self Plagiarism. Termasuk dalam tipe ini adalah penulis mempublikasikan satu artikel pada lebih dari satu redaksi publikasi. Dan mendaur ulang karya tulis/ karya ilmiah. Yang penting dalam self plagiarism adalah bahwa ketika mengambil karya sendiri, maka ciptaan karya baru yang dihasilkan harus memiliki perubahan yang berarti. Artinya Karya lama merupakan bagian kecil dari karya baru yang dihasilkan. Sehingga pembaca akan memperoleh hal baru, yang benar-benar penulis tuangkan pada karya tulis yang menggunakan karya lama.
Faktor Tindak Plagiat
Beberapa faktor yang menyebabkan tindak plagiat masih terjadi di kalanagan mahasiswa adalah:
Kurangnya pengetahuan tentang aturan penulisan karya ilmiah.
Mahasiswa seringkali di berikan banyak tugas oleh dosen. Di dalam membuat tugas yang di berikan oleh dosen, sebagian mahasiswa belum mengerti tentang bagaimana tata cara membuat karya ilmiah. Oleh sebab itulah sangat penting untuk memahami tata cara penulisan yang baik dan benar.
Penyalahgunaan teknologi
Di dalam erang yang serba modern, banyak sekali kita mendapatkan sebuah informasi. Entah itu melalui medai cetak maupun media elektronik. Akan tetapi banyak mahasiswa yang menggunakan teknologi sebagai bahan referensinya, internet adalah salah satu contoh yang sering di gunakan oleh mahasiswa untuk bahan referensi. Akan tetapi mahasiswa sering tidak mencantumkan sumber yang mereka peroleh ke dalam tugasnya.
Malas
Sifat malas pasti ada pada dalam diri seorang manusia, begitupun seorang mahasiswa pasti mempunyai sifat malas. Karena dengan banyaknya tugas yang diberikan oleh dosen sehingga mereka mengambil jalan pintas dengan copy-paste karya seseorang dengan tidak mencantumkan darimana sumber yang mereka dapatkan.
Tidak percaya diri
Mahasiswa sangat berbeda sekali dengan seorang siswa. Seringkali mereka tidak percaya diri akan pikiran-pikiran yang mereka keluarkan. Bahkan mereka beranggapan karya orang orang lain di anggap lebih sempurna dari pada karyanya sendiri. Tetapi tiu belum pasti benar. Yang harus di tanamkan di dalam diri setiap mahasiswa adalah kepercayaan diri.
Hanya menginginkan nilai bagus.
Bayak mahasiswa yang kuliah hanya untuk mendapatkan gelar saja. Mereka tidak dapat mengembangkan pola fikirnya. Sehingga mereka berfikiran sempit dengan beranggapan kuliah hanya untuk mendapat nilai bagus. Sehingga mereka mengambil jalan pintas untuk mendat nilai bagus dari dosen.
Sanksi belum ditegakkan secara tegas
Di Indonesia sudah terdapat perlindungan terhadap hasil karya seseorang. Akan tetapi hukum yang sudah ada belum secara maksimal di tegakkan. Sehingga tindak plagiat masih terjadi di kalangan mahasiswa. Bahkan tidak dapat di bedakan antara kaya yang asli dengan karya jiplakkan. Karena ahlinya seorang plagiator.
Upaya Untuk Mengurangi Tindak Plagiat
Ditinjau dari faktor-faktor yang telah diuraikan diatas, penyebabkan plagiat tetap berlangsung di kalangan mahasiswa, ada beberapa upaya yang harus di lakukan oleh mahasiswa untuk mengurangi plagiat ialah sebagai berikut:
Mempelajari tata cara penulisan karya ilmiah.
Di dalam kehidupan sebagai mahasiswa kita harus selalu membaca. Kita pasti mendapatkan buku panduan untuk membuat sebuah karya tulis ilmiah. Sehingga kita baca dan pahami bagaimana tatacara dalam membuat sebuah karya tulis ilmiah.Tindakan yang tegas bagi para plagiator.
Hukum harus bertidak tegas terhadap para plagiator. Jangan pandang bulu. Sehingga dalam penegakan hukum dapat berjalan dengan lancar dan membuat jera para plagiator. Menanamkan moral anti plagiat dalam diri sendiri.Penanaman moral anti plagiat sangat penting sekali. Mereka harus percaya diri dalam mengerjakan tugas. Bukan nilai yang baik dalam mengerjakn tugas, tetapi ilmu yang bermanfaatlah yang kita cari. Sehingga terdi sifat menghargai antar karya seseorang.
Beberapa upaya telah dilakukan institusi perguruan tinggi untuk menghindarikan masyarakat akademisnya, dari tindakan plagiarisme, sengaja maupun tidak sengaja. Berikut ini, pencegahan dan berbagai bentuk pengawasan yang dilakukan antara lain (Permen Diknas No. 17 Tahun 2010 Pasal 7):
Karya mahasiswa (skripsi, tesis dan disertasi) dilampiri dengan surat pernyataan dari yang bersangkutan, yang menyatakan bahwa karya ilmiah tersebut tidak mengandung unsur plagiat.
Pimpinan Perguruan Tinggi berkewajiban mengunggah semua karya ilmiah yang dihasilkan di lingkungan perguruan tingginya, seperti portal Garuda atau portal lain yang ditetapkan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi.
Sosialisasi terkait dengan UU Hak Cipta No. 19 Tahun 2002 dan Permendiknas No. 17 Tahun 2010 kepada seluruh masyarakat akademis.
Selain bentuk pencegahan yang telah disebutkan di atas, sebagaimana ditulis dalamhttp://writing.mit.edu/wcc/avoidingplagiarism, ada langkah yang harus diperhatikan untuk mencegah atau menghindarkan kita dari plagiarisme, yaitu melakukan pengutipan dan/atau melakukan paraphrase.
PengutipanMenggunakan dua tanda kutip, jika mengambil langsung satu kalimat, dengan menyebutkan sumbernya.
Menuliskan daftar pustaka, atas karya yang dirujuk, dengan baik dan benar. Yang dimaksud adalah sesuai panduan yang ditetapkan masing-masing institusi dalam penulisan daftar pustaka.
Tips menulis, agar terhindar dari plagiarisme
Tentukan buku yang hendak anda baca
Sediakan beberapa kertas kecil (seukuran saku) dan satukan dengan penjepit.
Tulis judul buku, pengarang, penerbit, tahun terbit, tempat terbit, jumlah halaman pada kertas kecil paling depan
Sembari membaca buku, salin ide utama yang anda dapatkan pada kertas-kertas kecil tersebut.
Setelah selesai membaca buku, anda fokus pada catatan andaKetika menulis artikel, maka jika ingin menyitir dari buku yang telah anda baca, fokuslah pada kertas catatan.
Kembangkan kalimat anda sendiri dari catatan yang anda buat.
Peraturan Menteri Nomor 17 Tahun 2010 telah mengatur sanksi bagi mahasiswa yang melakukan tindakan plagiat. Jika terbukti melakukan plagiasi maka seorang mahasiswa akan memperoleh sanksi sebagai berikut:
Teguran
Peringatan tertulis
Penundaan pemberian sebagian hak mahasiswa
Pembatalan nilai
Pemberhentian dengan hormat dari status sebagai mahasiswa
Pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai mahasiswa
Pembatalan ijazah apabila telah lulus dari proses pendidikan.
Etika Penelitian Dalam Internet
Etika Penelitian internet adalah seperangkat asas atau nilai yang berkenaan dengan penggunaan komputer. Etika berasal dari 2 suku kata yaitu etika (bahasa Yunani: ethos) adalah adat istiadat atau kebiasaan yang baik dalam individu, kelompok maupun masyarakat dan komputer (bahasa Inggris: to compute) merupakan alat yang digunakan untuk menghitung dan mengolah data. Jumlah interaksi manusia dengan komputer yang terus meningkat dari waktu ke waktu membuat etika komputer menjadi suatu peraturan dasar yang harus dipahami oleh masyarakat luas. maka itu Dengan kemajuanya teknologi di jaman sekarang seseorang bisa melakukan penelitian lebih mudah dengan adanya “Internet” . Etika penelitian dengan bantuan internet berkaitan dengan “benar” atau “salah” dalam melakukan penelitian. Seorang peneliti dalam hal ini perlu memperhitungkan apakah penelitiannya layak atau tak layak untuk dilakukan.
Adanya peraturan yang harus dilakukan dalam etika penelitian dalam Internet
1.Menghormati
martabat subjek penelitian
Penelitian yang dilakukan harus manjunjung tinggi martabat seseorang (subjek penelitian). Dalam melakukan penelitian, hak asasi subjek harus dihargai.
Penelitian yang dilakukan harus manjunjung tinggi martabat seseorang (subjek penelitian). Dalam melakukan penelitian, hak asasi subjek harus dihargai.
2.
Asas kemanfaatan.
Penelitian yang dilakukan harus mepertimbangkan manfaat dan resiko yang mungkin terjadi. Penelitian boleh dilakukan apabila manfaat yang diperoleh lebih besar daripada resiko/dampak negatif yang akan terjadi. Selain itu, penelitian yang dilakukan tidak boleh membahayakan dan harus menjaga kesejahteraan manusia.
Penelitian yang dilakukan harus mepertimbangkan manfaat dan resiko yang mungkin terjadi. Penelitian boleh dilakukan apabila manfaat yang diperoleh lebih besar daripada resiko/dampak negatif yang akan terjadi. Selain itu, penelitian yang dilakukan tidak boleh membahayakan dan harus menjaga kesejahteraan manusia.
3.
Berkeadilan.
Dalam melakukan penelitian, setiap orang diberlakukan sama berdasar moral, martabat, dan hak asasi manusia. Hak dan kewajiban peneliti maupun subjek juga harus seimbang.
Dalam melakukan penelitian, setiap orang diberlakukan sama berdasar moral, martabat, dan hak asasi manusia. Hak dan kewajiban peneliti maupun subjek juga harus seimbang.
4.
Informed consent.
Informed consent merupakan pernyataan kesediaan dari subjek penelitian untuk diambil datanya dan ikut serta dalam penelitian.
Aspek utama informed consent yaitu informasi, komprehensif, dan volunterness. Dalam informed consent harus ada penjelasan tentang penelitian yang akan dilakukan. Baik mengenai tujuan penelitian, tatacara penelitian, manfaat yang akan diperoleh, resiko yang mungkin terjadi,
Informed consent merupakan pernyataan kesediaan dari subjek penelitian untuk diambil datanya dan ikut serta dalam penelitian.
Aspek utama informed consent yaitu informasi, komprehensif, dan volunterness. Dalam informed consent harus ada penjelasan tentang penelitian yang akan dilakukan. Baik mengenai tujuan penelitian, tatacara penelitian, manfaat yang akan diperoleh, resiko yang mungkin terjadi,
dan
adanya pilihan bahwa subjek penelitian dapat menarik diri kapan saja.
REFERENSI
Comments
Post a Comment