Skip to main content

Definisi Sistem Informasi

TUGAS KE-1
SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI
DEFINISI SISTEM INFORMASI




Dosen: Ira puspitawati

Disusun Oleh:
 1.   Arum Fajar Ing Tyas                           (11514692)
2.   Maytri Nuradha                                    (1D514163)
3.   Nurma Khairunnisa                              (18514230)
4.   Robby Marulloh                                   (19514750)



Di era globalisasi seperti sekarang ini kita tidak bisa terlepas dengan yang namanya teknologi. Hampir seluruh kehidupan kita bergantung dengan teknologi. Perkembangan teknologi juga memberi pengaruh bagi berkembangnya sistem informasi. Akan tetapi kalian tau ga si apa itu sistem informasi ?

1. Definisi Sistem
Menurut Gaol (2008) sistem adalah hubungan satu unit dengan unit lainnya yang saling berhubungan satu sama lainnya dan yang tidak dapat dipisahkan serta menuju satu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut Jogianto (2005) mengemukakan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata adalah suatu objek nyata, seperti tempat, benda, dan orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi.
Menurut Poerwadarminta (2003) sistem adalah sekelompok bagian-bagian yang berupa alat dan lain sebagainya, yang bekerja sama untuk melaksanakan tujuan tertentu.
Berdasarkan pendapat dari ketiga tokoh di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem adalah hubungan satu unit dengan unit lainnya yang saling berhubungan satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan serta menuju satu kesatuan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang bekerja sama untuk melaksanakan tujuan tertentu.

2. Definisi Informasi
Menurut Alamsyah (2005) informasi adalah data yang telah diolah dengan cara tertentu sesuai dengan bentuk yang diperlukan.
Menurut Bodnar & Hopwood (2000) informasi merupakan data yang diolah sedemikian rupa sehingga bisa dijadikan dasar dalam mengambil sebuah keputusan yang tepat dan benar.
Menurut Sutabri (2012) informasi adalah data yang diolah dan diinterpretasikan untuk mengambil sebuah keputusan.
Berdasarkan pendapat dari ketiga tokoh di atas, maka dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diolah dan diinterpretasikan untuk mengambil sebuah keputusan dengan cara tertentu sedemikian rupa sehingga bisa dijadikan dasar dalam mengambil sebuah keputusan yang tepat dan benar.

3. Sistem Informasi
Berdasarkan beberapa definisi dari sistem dan informasi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu perangkat teknologi yang sangat berkaitan erat dengan kehidupan umat manusia yang berfungsi sebagai alat bantu manusia untuk mengolah sebuah data baik dalam hal input ataupun outpun. Sistem ini juga dapat membantu kita menyediakan informasi yang kita butuhkan dengan tujuan untuk mengambil sebuah keputusan dengan cara tertentu sedemikian rupa sehingga bisa dijadikan dasar dalam mengambil sebuah keputusan yang tepat dan benar. Sistem ini juga berfungsi sebagai penghubung dari satu unti ke unit lainya sehingga informasi yang kita butuhkan dapat sampai kepada kita dan tujuan kita dapat bisa dengan mudah tercapai.





DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah, Z. (2005). Manajemen sistem informasi. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.

Bodnar, G. H., & Hopwood, W. S. (2000). Sistem informasi akutansi, terjemahan
Amir A.j, Rudi M. T. Jakarta: Salemba Empat.

Gaol, J.L. (2008). Sistem informasi manajemen. Jakarta: PT Gramedia.

Jogianto, H.M. (2005). Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi.

Poerwadarminta, W.J.S. (2003). Kamus umum bahasa indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.

Sutabri, T. (2012). Analisis sistem informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Comments

Popular posts from this blog

contoh kasus psikologis dan terapinya

Contoh kasus : Seorang gadis perempuan yang berusia 19 tahun mengalami trauma yang cukup dalam karena gadis ini memiliki kisah masa lalu yang cukup tragis. Gadis ini mengalami kekerasan fisik dan pelecehan seksual yang di lakukakan oleh pamannya selama 3 tahun saat ia berusia 9 tahun. Terapi yang di lakukan yaitu mneggunakan terapi psikoanalisis, sebelum menjelaskan tentang bagaimana teknik teknik terapi yang di lakukan, saya akan menjelaskan secara umum apa itu terapi psikoanalis. Psikoanalisis adalah sebuah model perkembangan kepribadian, filsafat tentang sifat manusia dan metode psikoterapi. Psikoanalisis berasal dari uraian tokoh psikoanalisa yaitu Sigmund Freud yang mengatakan bahwa gejala neurotic pada seseorang timbul karena tertahannya ketegangan emosi yang ada, ketegangan yang ada kaitannya dengan ingatan yang ditekan, ingatan mengenai hal-hal yang traumatic dari pengalaman seksual pada masa kecil. Selain itu, Freud juga mengatakan bahwa perilaku manusia ditentukan oleh...

contoh kasus dan penerapan Logoterapi

Contoh kasus dan penerapan logoterapi A adalah seorang wanita berusia 17 tahun. A mempunyai suatu fobia dengan seekor ulat. Awal mula fobia pada si A adalah ketika A berusia 7 tahun, A duduk di bawah pohon rindang dan saat itu pula ulat yang berada di pohon tersebut jatuh tepat di atas tangannya, A yang kaget langsung berlari menghampiri ibunya sambil menangis ketaakutan. Sejak saat itu A tidak berani lagi dengan seekor ulat atau sekedar duduk-duduk santai di bawah pohon. Ketika A melihat ulat secara langsung A menjerit histeris dan berlari menghindari tempat ulat itu berada, namun jika A melihat ulat berupa gambar A hanya merasa geli. Analisis kasus Tahapan Tahapan dalam dalam logoterapi Tahapan pertama adalah perkenalan denagn membangun raport. Raport adalah sesuatu yang penting dalam proses konseling atau terapi , karena raport itu berfungsi untuk membangun suasana yang nyaman serta membuat klien agar tidak tegang pada saat konseling atau terapi. Tahapan yang kedua adal...

Pengaruh Dalam Organisasi

PENGARUH DALAM ORGANISASI Definisi Pengaruh Dalam Organisasi Sebagai esensi dari kepemimpinan, pengaruh diperlukan untuk menyampaikan gagasan, mendapatkan penerimaan dari kebijakan atau rencana dan untuk memotivasi orang lain agar mendukung dan melaksanakan berbagai keputusan. Jika kekuasaan merupakan kapasitas untuk menjalankan pengaruh, maka cara kekuasaan itu dilaksanakan berkaitan dengan perilaku mempengaruhi. Oleh karena itu, cara kekuasaan itu dijalankan dalam berbagai bentuk perilaku mempengaruhi   dan   proses-proses mempengaruhi yang timbal balik antara pemimpin dan pengikut, juga akan menentukan efektivitas kepemimpinan. Jenis-jenis spesifik perilaku yang digunakan untuk mempengaruhi dapat dijadikan jembatan bagi pendekatan kekuasaan dan pendekatan perilaku mengenai kepemimpinan. Sejumlah studi telah mengidentifikasi kategori perilaku mempengaruhi yang proaktif yang disebut sebagai taktik mempengaruhi, antara lain : ยท     ...